TUGAS 5 (kerangka berpikir)
NAMA
|
NUR HIDAYATULLAH
|
NIM
|
E1B115052
|
E-MAIL
|
|
NO HP
|
+62 853-3855-8357
|
TUGAS 5
PENELITIAN PENDIDIKAN
(Jum'at, 13 April
2018)
Soal:
Buatlah
tugas individu analisis kritis terhadap bacaan mengenai kerangka berpikir
Jawaban:
Pengertian
Kerangka Berpikir
adalah penjelasan sementara terhadap suatu gejala yang menjadi objek
permasalahan kita. Kerangka berpikir iini disusun dengan berdasarkan pada
tinjauan pustaka dan hasil penelitian yang relevan atau terkait. Kerangka
berpikir ini merupakan suatu argumentasi kita dalam merumuskan hipotesis. Dalam
merumuskan suatu hipotesis, argumentasi kerangka berpikir menggunakan logika
deduktif (untuk metode kuantitatif) dengan memakai pengetahuan ilmiah sebagai
premis premis dasarnya.
Kerangka
berpikir ini merupakan buatan kita sendiri, bukan dari buatan orang lain. Dalam
hal ini, bagaimana cara kita berargumentasi dalam merumuskan hipotesis.
Argumentasi itu harus membangun kerangka berpikir sering timbul kecenderungan
bahwa pernyataan-pernyataan yang disusun tidak merujuk kepada sumber keputusan,
hal ini disebabkan karena sudah habis dipakai dalam menyusun kerangka teoritis.
Dalam hal menyusun suatu kerangka berpikir, sangat diperlukan argumentasi
ilmiah yang dipilih dari teori-teori yang relevan atau saling terkait. Agar
argumentasi kita diterima oleh sesama ilmuwan, kerangka berpikir harus disusun
secara logis dan sistematis.
Kerangka
berpikir yang meyakinkan hendaklah memenuhi kriteria kriteria sebagai berikut.
1.
Teori
yang digunakan dalam berargumentasi hendaknya dikuasai sepenuhnya serta
mengikuti perkembangan teori yang muktahir.
2.
Analisis
filsafat dari teori-teori keilmuan yang diarahkan kepada cara berpikir keilmuan
yang mendasari pengetahuan tersebut harus disebutkan secara tersurat semua
asumsi, prinsip atau postulat yang mendasarinya.
Penyusunan
kerangka berpikir
dengan menggunakan argumentasi-argumentasi yang dapat dipertanggungjawabkan ini
akhirnya melahirkan suatu kesimpulan. Kesimpulan tersebut yang menjadi rumusan
hipotesis sebagai jawaban sementara terhadap pemecahan masalah penelitian kita.
Beberapa
kesalahan umum dalam menggunakan landasan teori, yaitu :
1.
Peneliti
melakukan pengkajian ulang secara tergesa-gesa terhadap kepustakaan semenjak
dimulainya proses penelitian. Hasil-hasil yang diperoleh ini mengabaikan semua
studi-studi sebelumnya yang telah dikembangkan penelitiannya.
2.
Peneliti terlalu mengandalkan sumber-sumber
data sekunder.
3.
Peneliti
hanya memusatkan perhatian kepada penemuan-penemuan penelitian yang dibacanya
di dalam artikel penelitian atau jurnal penelitian, sehingga menghiraukan
informasi berharga. Contohnya : metode-metode pengukurannya dan sebagainya.
4.
Peneliti
mengabaikan hasil hasil penelitian maupun teori teori yang terdapat dalam
suarat kabar atau majalah populer.
5.
Gagal
menetapkan batas batas masalah dalam menerapkan penggunaan kepustakaan.
6.
Mencatat
data biografi yang tidak benar dan tidak dapat dipakai sebagai referensi yang
sebenarnya dibutuhkan.
7.
Terlalu
banyak mencatat bahan bahan bacaan yang sebenarnya tidak relevan dengan masalah
yang diteliti. Peneliti belum dapat memilih yang mana informasi dibutuhkan dan
yang mana tidak dibutuhkan.
Sumber :
–
Husaini Usman dan Purnomo, 2008. Metodologi Penelitian Sosial. Penerbit
PT Bumi Aksara : Jakarta.
Komentar
Posting Komentar